Sebelumnya marilah kita merenung sejenak mengkaji dan bermuhasabah akan diri dan segala bentuk maksiat lahir maupun batin yang telah kita lakukan. Pernahkah kita sadar, terkadang didalam diri seorang pengamal / penganut spiritual ada sesuatu kesombongan. Dia muncul karena ketidak sadaran kita dan kelemahan akan Iman yang ada didalam Qolbu.Terkadang tidak sadar, merasa diri ini berisi dengan Ilmu Hikmah tingkat tinggi, bisa melihat ghaib atau mengetahui keadaan seseorang ( istilah kawan-kawan di scanning ) tanpa sadar tergoda untuk mencobakan ilmu tadi ?? Akhirnya timbul reaksi dari pihak lawan. Yang tadinya tidak tahu jadi tahu dan mengadakan reaksi balasan. Beruntung kalo kesudahannya dengan Happy Ending, yang ditakutkan kalo masing-masing pihak tidak bisa menahan diri. Terus saja mengirim serangan. Tidak puas pake bom Molotov, dicobalah Rudak Scuut, belum berhasil Nuklir 2011 pun dikeluarkan. Masya Allah….!!!
Yang lebih mengherankan, tindakan tidak
gentleman sebagai seorang yang berilmu ( Biasanya aliran Hitam ) mencoba
melakukan suatu serangan terhadap seseorang yang jelas-jelas tidak
pernah mempelajari Ilmu Hikmah. Yang akhirnya mengakibatkan suatu
penderitaan kepada yang diserang. Istilah yang masyhur adalah santet,
tenung atau teluh.
Prihatin akan keadaan itulah, kami
berniat membabarkan salah satu bacaan yang dikalangan Habaib disebut
dengan nama Hizab Al-Mastur ( Dinding tersembunyi yang tidak terlihat ).
Ayat yang tertulis dibawah ini adalah potongan ayat dari surah Al-Isra :
45-46 dan Surah At-taubah : 129. Faedahnya antara lain adalah untuk
menjadikan Dinding yang tidak terlihat oleh jin ( Khodam jin ),
menghilangkan was-was yang datangnya dari syeton, dan mengusir yang
jahat dari golongan jin dan syeton dari segala bentuk gangguan mereka.Dan
menghilangkan segala bentuk khayalan yang ada didalam pikiran kita
disebabkan bisikan dan gangguan mereka dari golongan Jin atau syetan.
Reaksi dari amalan ini bukanlah
perlawanan, tetapi lebih seperti dinding yang menutupi sipembaca.
Sehingga keadaannya tidak bisa dideteksi ( discanning ) oleh pihak
lawan. Akibatnya bisa dimaklumi, karena serangan yang ditujukan tidak
ada reaksi seakan-akan hilang lenyap tanpa arah, bisa dipastikan timbul
‘kemalasan’ atau malah membatalkan sama sekali serangan ghoib tadi. Dan
ini jauh lebih bijaksana menurut saya dari pada meladeni hal-hal seperti
itu. Sahabat-sahabat kami semasa di Majelis dulu lebih menyukai
pembacaan wirid ini, dan mereka selalu menganjurkan untuk kami dawamkan.
Alhamdulillah…walaupun kadang terlupa tapi tidaklah lepas sama sekali.
Kami persilahkan bagi para ikhwan jika ingin mencoba mengamalkan wirid
ini. Berikut tata caranya :
Kaifiatu ‘Amal :
Al-fatehah liridho illahi ta’alaa wa
syafaa’atin nabiyyi Sayyidina Muhammadin Sholallahu ‘alaihi wa alihi was
sallama wa libarokaati karoomaati auliyaa illahi ta’alaa was-sholihin
wa ridho walidayni li qodho-i haajatii….( niat )…wa ila hadrotin nabiyyi
Sayyidina Muhammadin Sholallahu ‘alaihi wa alihi was sallama, wa ilaa
Hadrotin Nabiyullah Khidir Balya ibni Mulkan AS. Tsumma ila hadrotin
Al-Habib Ali bin Hasan bin Abdullah bin Husein bin Shohibur ratib
Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Attos, wa khususon Ila Hadrotin
Hujjatul Islam Al-Imam Al-Ghozaly at-tusi Ra. Bisirril al-fatehah….
Bismillahir rahmaanir rohiim…
Wa
idza qoro’tal qur’ana ja’alna bainaka wa bainal-ladziina laa yukminuuna
bil aakhiroti hijaabaan mastuuroo. Wa ja’alna ‘alaa quluubihiim
akinnatan an yafqohuuhu wa fii adzaanihim waqroo, wa idzaa dzakarta
robbaka fiil qur’aani wahdahu, wallau ‘alaa ad-baarihim nufuuroo.Faa-in tawallaw faqul hasbiyallahu Laa Ilaaha illa Huwa ‘alaihi tawakkaltu wa huwa robbul ‘arsyil ‘adhii.3x
Ma’nanya :
Dan apabila
kamu membaca Al Quran niscaya kami adakan antara kamu dan orang-orang
yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang
tertutup, Dan kami adakan tutupan di atas hati mereka dan sumbatan di
telinga mereka, agar mereka tidak dapat memahaminya. dan apabila kamu
menyebut Tuhanmu saja dalam Al Quran, niscaya mereka berpaling ke
belakang Karena bencinya,( Qs.Al-Israa : 45-46 )
Jika mereka
berpaling (dari keimanan), Maka Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiKu;
tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya Aku bertawakkal dan dia
adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung”. ( QS.At-taubah : 129 )
Waktu yang tepat membaca amalan ini
adalah setelah sholat fardhu atau sekurang-kurangnya ba’da maghrib dan
shubuh. Setelah membaca wirid itu maka tiupkanlah bacaan tadi kesekujur
badan tanpa ada yang tertinggal. Pembacaan boleh dilakukan senafas atau
biasa saja. Karena sesungguhnya syetan atau jin tidak mempunyai kekuatan
terhadap diri seseorang yang bertawakkal / berserah diri kepada Allah
SWT.
Kami kira cukup sekian penjelasan kami.
Mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyampaian. Sesungguhnya
kesalahan berasal dari kami dan kebenaran hanyalah milik Allah SWT.
Barakalloh…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar